10 Negara Paling Ramah terhadap Kripto pada Tahun 2025: AS, Kanada, dan Negara-negara Terkemuka Lainnya

Jakarta –  Seiring terus berkembangnya dunia mata uang kripto, tidak dapat dipungkiri bahwa banyak investor cerdas yang mengalihkan perhatian mereka ke aset digital. Dengan tren ini, penting untuk mengetahui negara-negara yang ramah terhadap mata uang kripto yang menawarkan lingkungan terbaik untuk berinvestasi dengan tenang dan memulai bisnis mata uang kripto.

Daftar Negara Ramah Kripto Tahun 2025

Sanction Scanner, Coincub , dan The Sumsub semuanya telah menyebut Amerika Serikat dan Kanada sebagai negara yang ramah terhadap kripto. Negara-negara lain dengan lingkungan yang mendukung aset digital meliputi:

1. Amerika Serikat

Amerika Serikat telah lama menjadi salah satu negara yang paling ramah terhadap kripto, meskipun panduan federal di berbagai negara bagian tidak merata. Negara ini merupakan rumah bagi beberapa bursa mata uang kripto terbesar dan terbaik , seperti Coinbase dan Kraken. 

Yang lebih baik lagi, lingkungan ini ditingkatkan oleh beberapa lembaga keuangan, seperti PayPal dan Fidelity, yang mengadopsi layanan kripto dalam operasi mereka.

2. Kanada

Kanada telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk merangkul teknologi blockchain, khususnya dengan pedoman yang ditetapkan dengan baik oleh Administrator Sekuritas Kanada (CSA). 

Seperti yang disorot oleh Token Tax , negara tersebut memperlakukan aset digital sebagai komoditas, sehingga menguntungkan bagi investor—hanya 50% dari keuntungan yang dikenakan pajak sebagai keuntungan modal.

3. Singapura

Di kawasan Asia-Pasifik, Singapura memimpin integrasi mata uang kripto. Otoritas Moneter Singapura (MAS) telah mengambil pendekatan regulasi proaktif, dengan mengesahkan 19 penyedia layanan mata uang kripto per Januari 2024. Selain itu, dengan Undang-Undang Layanan Pembayaran (PS Act), investor memperoleh manfaat dari regulasi yang lebih jelas dan lebih konsisten. 

4. Malta

Malta telah menarik banyak bisnis kripto karena kejelasan regulasinya dan sikap pro-blockchain, berkat undang-undang Aset Keuangan Virtual (VFA) yang komprehensif. Untuk itu, negara ini menjadi rumah bagi beberapa perusahaan seperti Binance dan OKX.

Dijuluki sebagai “Pulau Blockchain,” Malta juga tidak menawarkan pajak keuntungan modal untuk keuntungan jangka panjang, yang memungkinkan bisnis untuk menahan dan mengembangkan investasi mereka. 

5. Swiss

Salah satu negara yang ramah terhadap kripto di Eropa, Swiss, adalah rumah bagi “Crypto Valley” yang terkenal di Zug. Negara ini telah lama menjadi pemimpin global dalam bidang ini, bahkan memiliki sejumlah bank kripto, termasuk Sygnum dan SEBA Bank. Di samping regulasi transparan yang ditetapkan oleh Otoritas Pengawas Pasar Keuangan Swiss (FINMA), investor juga dapat menikmati kebijakan pajak yang menguntungkan.

6. Jerman

Jerman juga muncul di garis depan lanskap mata uang kripto Eropa . Otoritas Pengawas Keuangan Federal Jerman (BaFin) mengatur aset kripto, memastikan lingkungan yang aman dan mudah dipahami bagi investor. Saat ini, negara tersebut memiliki enam bank kripto berlisensi, seperti Nuri dan Solarisbank.

7. Portugal

Terkait mata uang kripto, Portugal memberikan kejelasan dan tarif pajak yang menguntungkan bagi investor. Pada tahun 2023, negara tersebut memperkenalkan ‘rezim pajak yang ramah terhadap mata uang kripto’ di mana kepemilikan mata uang kripto jangka pendek dikenakan pajak keuntungan modal sebesar 28%. Namun, kepemilikan mata uang kripto jangka panjang umumnya bebas pajak dalam banyak kasus.

8. Uni Emirat Arab (UEA)

UEA telah menjadi salah satu negara yang paling berpikiran maju terhadap teknologi blockchain. Pada setiap transaksi kripto, individu dan bisnis diuntungkan karena tidak ada pajak atas keuntungan modal dan tidak ada Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Selain itu, pemerintah memperkenalkan Strategi Blockchain Emirates 2021 pada bulan April 2018, dengan tujuan mengalihkan 55% transaksi pemerintah ke platform blockchain.

9. Republik Ceko

Estonia adalah tujuan utama saat pembicaraan beralih ke negara-negara yang ramah terhadap kripto. Negara ini tidak hanya menerapkan pajak tetap sebesar 20% yang menguntungkan, tetapi juga menawarkan e-residensi bagi para pengusaha yang ingin memulai bisnis kripto mereka dari mana saja di dunia. Untuk membina tenaga kerja terampil bagi industri kripto, beberapa lembaga pendidikan Estonia bahkan telah memperkenalkan studi blockchain.

10. Australia

Australia semakin dikenal dalam dunia kripto. Negara ini telah menetapkan pedoman yang jelas dan kerangka hukum melalui Komisi Sekuritas dan Investasi Australia (ASIC). 

Hingga saat ini, perusahaan di berbagai sektor, terutama di Sydney dan Melbourne, juga terus mengadopsi teknologi blockchain.

Kesepuluh negara yang mendukung kripto ini merupakan pelopor adopsi, regulasi, dan inovasi mata uang kripto. Baik Anda ingin berinvestasi dalam aset digital, membangun perusahaan rintisan blockchain, atau sekadar menikmati manfaat dari lingkungan regulasi yang mendukung, negara-negara ini tengah membuka jalan ke depan. 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *