Apple Timbun iPhone dan Mac untuk Hadapi Tarif Trump
Jakarta – Apple dikabarkan tengah menimbun stok produknya, seperti iPhone dan Mac, untuk mengantisipasi kebijakan tarif impor baru dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Langkah yang diambil Negeri Merah Putih ini diharapkan dapat meredam dampak kenaikan harga akibat tarif ”Hari Pembebasan” yang telah berlaku sejak 9 April 2025.
Mengutip GSM Arena , Apple disebut-sebut telah menimbun iPhone, Mac, dan produk lainnya selama beberapa bulan terakhir. Tarif baru yang diumumkan Trump kemungkinan tidak berlaku untuk perangkat yang sudah didistribusikan di AS.
” Apple secara teoritis dapat menunda kenaikan harga iPhone hingga seri iPhone 17 pada bulan September, ” seperti dicatat oleh Mark Gurman, seorang jurnalis teknologi yang dikutip GSM Arena pada hari Rabu, 9 April 2025.
Tarif perdagangan baru Trump dapat membebani negara-negara tempat produk Apple dirakit. China, pusat perakitan utama iPhone, dikenakan tarif hingga 54 persen, sementara India mengenakan tarif 26 persen. Semua barang dari Vietnam juga dikenakan bea masuk sebesar 46 persen saat tiba di AS.
Apple dikabarkan siap menanggung sebagian kecil biaya tambahan ini dengan membatasi margin keuntungan dari perangkat keras. Rata-rata, produk Apple mengalami kenaikan harga markup sebesar 45 persen, hanya dari sisi perangkat keras.
Raksasa teknologi ini juga tengah menegosiasikan ulang kontrak dengan mitra rantai pasokan dan produsen untuk memperoleh harga komponen dan layanan perakitan yang lebih efisien. Apple juga tengah memperluas jaringan manufakturnya ke wilayah-wilayah baru di luar Asia, dengan Brasil disebut-sebut sebagai salah satu negara yang akan menjadi basis produksi baru bagi Apple.
Apple terakhir kali menaikkan harga iPhone andalannya pada tahun 2017. Saat itu, iPhone X dibanderol mulai dari US$999. ” Kecuali jika kita melihat perubahan besar pada sisi geopolitik, bersiaplah untuk kenaikan harga yang signifikan pada iPhone generasi berikutnya, ” kata Gurman.