Bagaimana Menjadi Desainer AI? Peran dan Tanggung Jawab

TREND TEKNOLOGI – AI bukan lagi sekadar ide futuristik yang samar-samar dirujuk dalam cerita fiksi ilmiah. AI sudah diterapkan di banyak industri yang berbeda, dengan para desainer dan insinyur yang terkenal karena bekerja di sisi produk, bukan hanya menyediakan estetika. Sebagai kekuatan pendorong di banyak bidang bisnis saat ini, kebutuhan akan desainer AI semakin meningkat. Mereka sangat memahami kemampuan AI dan mengikuti perkembangan pesat bidang tersebut.

Jelajahi cara menjadi desainer AI, pilihan apa yang tersedia bagi mereka yang tertarik di bidang ini dan mengapa karier baru ini merupakan pengubah permainan.

Apa itu Desainer AI?

Desainer AI adalah profesional yang berkolaborasi dengan teknisi untuk menciptakan sistem yang memfasilitasi pengumpulan data berkualitas tinggi secara efisien dan mudah melalui anotasi. Menyediakan AI dengan data berkualitas tinggi untuk dipelajari merupakan aspek penting dalam membangun teknologi AI. Ketika pendekatan yang lebih otomatis tidak dapat memberikan hasil yang diinginkan, desainer AI sering diminta untuk membantu dalam proses pengumpulan data.

Peran Pekerjaan Desainer AI

Sangat penting bagi perancang AI untuk membantu para insinyur memahami berbagai kemungkinan solusi dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia saat menciptakan AI. Peran-peran berikut ini penting untuk dipenuhi oleh perancang AI secara bersamaan.

1. Mendesain Prototipe AI

Alur kerja perancang AI biasanya melibatkan pembuatan sketsa berbagai konsep produk, yang masing-masing memiliki penjelasan singkat satu halaman lengkap dengan ilustrasi yang menyertainya. Setelah prototipe selesai, organisasi AI dapat melanjutkan dengan proyek penelitian atau pengembangan baru. Perancang AI sangat kreatif, berfokus pada berbagai konsep daripada mendalami teknologi tertentu.

2. Mengembangkan Teknologi Baru

Desainer yang mengkhususkan diri dalam AI sering kali berkolaborasi erat dengan anggota tim teknologi lainnya untuk memengaruhi arah pekerjaan mereka. Investasi jangka panjang seperti visi komputer, suara, penerjemahan, multimedia, dan proyek asisten AI menjadi fokus desainer AI.

3. Mengembangkan Produk Berbasis AI

Tugas perancang AI mungkin juga mencakup menemukan penggunaan kreatif untuk AI, melakukan uji coba penggunaan tersebut, lalu menyajikan ide tersebut kepada calon investor jika membuahkan hasil. Perancang di bidang ini sering kali memiliki pengalaman dalam menciptakan perangkat keras baru atau berkolaborasi dengan pengembang untuk membuat konsep perangkat lunak yang inovatif. Mereka dapat berfungsi dengan baik dalam situasi yang tidak pasti dan tahu cara menetapkan kriteria untuk memutuskan apakah akan mengikuti atau meninggalkan jalur penyelidikan tertentu.

4. Pengumpulan Data untuk Pembelajaran AI

Perancang AI juga bekerja sama erat dengan para insinyur untuk meningkatkan produktivitas dengan berkolaborasi dalam pengembangan alat untuk pengumpulan dan anotasi data. Selain itu, mereka harus mempermudah konsumen dalam mengumpulkan data berstandar tinggi dengan menggunakan platform yang telah dirancang dengan cermat.

5. Mendesain Alat Pengembangan AI

Desainer dalam tim AI tidak hanya membuat aplikasi untuk teknisi AI secara internal, tetapi juga untuk komunitas pengembang yang lebih luas melalui inisiatif sumber terbuka. Desainer bertanggung jawab untuk membuat aplikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka, sekaligus tetap mengingat pentingnya perangkat secara keseluruhan.

Tanggung Jawab Perancang AI

Perancang AI bertanggung jawab untuk membangun koneksi antara berbagai entitas. Hal ini tidak hanya berarti menumbuhkan rasa percaya diri terhadap sistem di pihak pengguna, tetapi juga memastikan bahwa mereka mendapatkan sesuatu dari interaksi tersebut. Berikut ini adalah daftar tanggung jawab utama yang dilakukan oleh perancang AI.

  • Berinteraksi dengan perusahaan-perusahaan besar untuk mendapatkan pemahaman tentang aplikasi bisnis, profil konsumen, dan tujuan solusi AI mereka.
  • Melakukan penelitian dan analisis terhadap niat konsumen dan perjalanan pelanggan yang terkait dengannya.
  • Mengembangkan prototipe (model tiruan) yang menghadap pelanggan, desain skematik, dan kerangka kerja yang secara efektif mengomunikasikan desain kepada tim pengembangan dan pelanggan individu.
  • Memanfaatkan teknik desain yang berpusat pada pengguna, ciptakan pengalaman interaktif yang tidak hanya efektif dan inventif tetapi juga menyenangkan.
  • Selain itu, hal ini menuntut pandangan ke depan tentang kemajuan teknis yang dapat diterjemahkan ke dalam aplikasi perangkat lunak mutakhir yang memungkinkan organisasi mempertahankan posisi mereka di pasar.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *