Komdigi Berupaya Ciptakan 100.000 Talenta Digital di Indonesia

TREND TEKNOLOGI Kementerian Komunikasi dan Digital ( Komdigi ) telah mencetak 10.000 talenta digital dalam kurun waktu 100 hari kerja di bawah Kabinet Merah Putih Pemerintahan Prabowo-Gibran. Wakil Menteri Komdigi Angga Raka Prabowo mengatakan upaya tersebut melibatkan perusahaan teknologi global dan perguruan tinggi dalam negeri.

“Target kami di Komdigi adalah 100.000 orang. Namun, 100.000 talenta digital ini tidak bersifat mutlak. Kami juga terbuka untuk berkolaborasi dan bekerja sama dengan semua pihak,” kata Angga saat peluncuran Program Digital Talent Scholarship (DTS) dan Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) di Digital Talent Center, Kota Tangerang, seperti dikutip dari keterangan pers, Selasa, 28 Januari 2025.

Program ini melibatkan perusahaan seperti Microsoft dan Indosat yang masing-masing menargetkan pengembangan 1 juta talenta digital selama lima tahun ke depan. Selain kuantitas, Komdigi menyebutkan kualitas talenta digital melalui konsep “CABE” (Competence, Security, Culture, and Digital Ethics).

Angga juga mengatakan program ini sejalan dengan Visi Asta Cita Presiden Prabowo untuk mendorong masyarakat memanfaatkan teknologi digital secara optimal.

“[Meskipun] ada frasa ‘100 hari’ seperti yang disebutkan presiden, dia tidak pernah benar-benar menargetkan jumlah hari tertentu. Kami fokus setiap hari untuk bekerja bagi rakyat. Di Kementerian Komunikasi dan Urusan Digital, kami melakukan apa yang kami bisa dalam lingkup kami,” katanya.

Menurut Angga, pengembangan talenta digital juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen. “Presiden menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Ada pangan bergizi, swasembada pangan, swasembada energi, dan hilirisasi, terutama di Cikarang yang merupakan kawasan industri. Kita harapkan masyarakat kita juga bisa terampil di bidang digital,” katanya.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPSDM Kementerian Komunikasi dan Digital, Hary Budiarto menjelaskan, Program DTS 2025 mencakup delapan akademi yang dibedakan berdasarkan target peserta.

Ini termasuk Fresh Graduate Academy (FGA), Vocational School Graduate Academy (VSGA), Thematic Academy (TA), Professional Academy (ProA), Government Transformation Academy (GTA), Digital Entrepreneurship Academy (DEA), Digital Leadership Academy (DLA), dan Talent Scouting Academy (TSA).

“Kami telah mendirikan sekitar delapan akademi, yang masing-masing menyasar segmen masyarakat yang berbeda. Sasarannya adalah memberikan keterampilan digital kepada masyarakat, yang dapat mencakup sektor-sektor seperti UMKM, penyandang disabilitas, guru, pondok pesantren, penyuluh agama, pegawai negeri sipil, dan sebagainya,” kata Hary.

Hary menjelaskan, target program pelatihan DTS 2025 yang menyasar 100.000 orang itu terbagi dalam beberapa jenjang.

Tingkat Lanjutan, atau ProA, memiliki 5.000 peserta. Tingkat menengah mencakup VSGA dengan 10.000 peserta, FGA dengan 10.000, TSA dengan 3.000, dan GTA dengan 5.000. Tingkat dasar memiliki 37.000 peserta, termasuk 25.000 untuk DEA, 7.000 untuk TA, dan 5.000 untuk GTA1. Terakhir, ada tingkat keterampilan mikro dengan 3.000 peserta.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *