Sega Bersiap Memasuki Pasar Game Berlangganan, Tergoda oleh Kesuksesan Xbox Pass dan Playstation Plus

TREND TEKNOLOGI Sega tak mau ketinggalan dalam menggarap pasar pemain gim berlangganan. Presiden dan Chief Operating Officer (COO) Sega Shuji Utsumi mengatakan pihaknya tengah mempertimbangkan skema layanan tersebut sesuai tren yang tengah berkembang. Namun, Sega belum secara terbuka mengumumkan rencana untuk produk berlangganan ala Netflix.

“Kami sedang memikirkan dan mendiskusikan sesuatu yang belum bisa kami ungkapkan saat ini,” kata Utsumi, dikutip dari sejumlah ulasan Game Rant pada Minggu, 29 Desember 2024.

Skema layanan berlangganan sebelumnya telah digarap oleh pemain besar, seperti Sony Interactive Entertainment melalui Playstation Plus, dan Microsoft melalui Xbox Game Pass. Pelanggan harus membayar biaya bulanan atau tahunan untuk mengakses berbagai seri game, alih-alih membelinya. Produsen game lain, mulai dari Nintendo, Electronic Arts (EA), dan Ubisoft juga menawarkan paket berlangganan bagi penggemar yang mencari beberapa game klasik.

Sega baru-baru ini menghapus sejumlah game klasik yang tersedia di berbagai platform seperti PC, Xbox, dan PlayStation. Beberapa judul yang dihapus adalah koleksi Sega Genesis Classics, seperti Sonic the Fighters, Virtua Fighter 2, dan berbagai game lainnya. Merujuk pada ulasan Game Rant, langkah ini diduga sebagai cara Sega untuk menyatukan koleksi produknya di bawah satu layanan payung. Penyatuan ini dinilai lebih menguntungkan bagi perusahaan.

Para penggemar belum mendapatkan kepastian apa pun dari Sega terkait peluang untuk mengembangkan game berlangganan. Namun, Utsumi memastikan bahwa perusahaan sedang mengevaluasi dan menjajaki peluang yang bisa diperoleh dari skema tersebut.

Di satu sisi, skema berlangganan tersebut justru menimbulkan kekhawatiran di kalangan penggemar game Sega. Selama ini, berbagai game Sega dapat dimainkan melalui akses berlangganan Xbox atau Playstation. Wacana pengembangan langganan sendiri berpotensi membuat jajaran game Sega menghilang dari platform yang disediakan perusahaan pesaing.

Pertumbuhan dan Perkembangan Game Berlangganan

Tren berlangganan terus berkembang dan makin bersaing dengan pasar belanja game . Microsoft menggagas skema ini lewat produk Game Pass pada 2017. Dengan harga layanan US$10—setara Rp161.000 saat ini—para penggemar bisa mengakses ratusan game Xbox dan game PC milik entitas tersebut. Dengan kisaran harga yang makin meningkat, hingga Februari 2024, sudah ada 34 juta pelanggan Xbox Game Pass.

Sony kemudian menyusul dengan Playstation Plus Deluxe pada Mei 2022. Namun, pilihan gim berlangganan yang disediakan Sony saat itu jauh lebih sedikit dibanding Xbox Game Pass. Padahal, harga awal akses PS Plus mencapai Rp1,5 juta.

Pemegang akun berlangganan dapat mengunduh berbagai gim PS dan Xbox secara gratis. Untuk mendongkrak pasar berlangganan, Sony dan Microsoft juga telah menerbitkan beberapa gim yang hanya dapat dimainkan melalui akses berlangganan. Skema berlangganan memberikan akses yang lebih luas bagi pelanggan. Namun, layanan ini kurang cocok bagi individu yang memiliki waktu bermain terbatas. Kelebihan dan kekurangan skema berlangganan gim ini dapat dibaca selengkapnya di Tempo Premium Report, Edisi 30 Agustus 2022: Hemat  Anggaran Setelah Berlangganan.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *