Tempo Dilanda Serangan DDoS Cyber Besar-besaran Setelah Liputan Perjudian Online
Jakarta – Situs berita Tempo menjadi sasaran serangan siber besar-besaran menyusul terbitnya berita tentang perjudian daring sejak Ahad, 6 April 2025. Serangan distributed denial-of-service (DDoS) besar-besaran itu menyasar server Tempo pada pukul 13.00 WIB hari itu, empat jam setelah artikel digital tentang perjudian daring itu dimuat di situs Tempo , dengan jumlah akses permintaan mencapai 479 juta dalam kurun waktu dua jam.
Serangan tersebut masih terus berlanjut hingga hari ini, Kamis, 10 April. Hingga pukul 16.00 WIB, tercatat ada 2,6 juta upaya akses. Secara kumulatif, serangan DDoS sejak Minggu lalu telah mencapai hampir 3 miliar permintaan, yang berdampak pada akses publik terhadap artikel-artikel di situs Tempo.co , terutama artikel premium yang memuat liputan perjudian daring.
Pemimpin Redaksi Tempo , Setri Yasra, menjelaskan serangan DDoS besar-besaran itu juga mengganggu laman pelanggan. Menurutnya, serangan siber ini seolah-olah ingin menghalangi akses publik terhadap informasi di situs Tempo , sehingga pembaca sulit mengakses situs atau membaca berita.
Setri mengibaratkan serangan DDoS itu seperti kemacetan lalu lintas pada musim mudik lebaran, di mana kendaraan memadati jalan yang sebelumnya kosong, sehingga menyulitkan pemudik untuk memasuki jalur yang padat. Sebagian tertahan di pintu masuk atau terjebak di area yang padat, mirip dengan halaman galat pada artikel Tempo .
Tim teknologi Tempo , kata Setri, selama ini telah mampu mengantisipasi serangan DDoS dengan memperkuat sistem keamanan digital dan memeriksa rute akses pelanggan sehingga pembaca tetap bisa mengakses berita di Tempo .
Setri tidak dapat memastikan apakah serangan DDoS tersebut terkait dengan liputan Tempo tentang perjudian daring. Bahkan, karena situs tersebut sempat lumpuh cukup lama akibat lonjakan permintaan akses, pembaca tidak dapat membaca artikel selain liputan perjudian daring yang ada di situs tersebut.
Menurut Setri, serangan DDoS awal berasal dari berbagai negara, tetapi telah terpusat selama dua hari terakhir. Dari Kamboja, misalnya, upaya akses melonjak lebih dari 200 persen.
Selain Kamboja, beberapa serangan terbaru berasal dari sumber lokal di Indonesia. “Serangan lokal itu menyusahkan karena kami tidak dapat memblokirnya,” katanya. “Namun, kami mampu mengendalikannya.”
Ia berharap serangan DDoS segera dihentikan karena informasi merupakan hak konstitusional rakyat. Ia menerima laporan bahwa server media lain yang melaporkan serangan DDoS terhadap Tempo juga lumpuh karena banjir upaya akses.
Serangan DDoS ini bukan yang pertama kali dialami Tempo . Saat teror kepala babi terjadi pada 20 Maret 2025, situs Tempo juga sempat terganggu sementara, sehingga mengakibatkan keterlambatan berita tentang serangan teror tersebut.
Pada hari-hari berikutnya, serangan siber terhadap Tempo semakin sering terjadi, tetapi “tidak sebesar” serangan DDoS yang dialami situs web tersebut sejak menerbitkan liputan perjudian daring.